Dari Surabaya, Indonesia, salah satu peserta didik SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya yang paling istimewa yaitu Fabiola Tasya Natalia. Sering dipanggil Kak Tasya, ia menjabat sebagai ketua Departemen Olahraga dan Kesehatan dan sekaligus paralel 1 di X MIPA tahun lalu. Ditengah kesibukannya sebagai kepala departemen, ia menyempatkan waktunya untuk melakukan interview.
Bagaimana jalan Kak Tasya menuju paralel 1?
Di semester 1, saya belum paralel, dan nilai saya cukup jauh dari paralel, berbeda 20 poin. Saya tentunya ingin sekali menjadi paralel, sehingga saya berusaha semester 2 mengejar paralel. Saya berusaha keras dengan banyak dukungan dari keluarga dan teman-teman saya, dan alhasil nilai saya naik 97 poin dibandingkan dengan semester 1. Akhirnya, saya paralel 1.
Apa saja usaha Kak Tasya untuk mencapai paralel? Apakah Kak Tasya punya tips untuk para pejuang paralel?
Kalau buat saya, salah satu yang terpenting itu aktif di kelas. Misalnya, menjawab pertanyaan dan mendengarkan penjelasan guru dengan aktif di kelas. Saya usahakan, waktu sekolah tidak ada gangguan, supaya saya dapat sepenuhnya memperhatikan guru. Tambahan pula, untuk pelajaran yang sulit, saya langsung mempelajari materi tersebut sepulang sekolah, agar tidak cepat lupa.

Bagaimana pengaruh departemen OSIS dalam kehidupan dan usaha Kak Tasya mengejar paralel?
Departemen itu benar-benar mendukung saya menjadi paralel. Di departemen, kita semua saling membantu agar bisa mengembangkan potensi diri. Itu salah satu alasan saya tetap di departemen. Ketika saya menjadi paralel 1, saya juga benar-benar diapresiasi oleh seluruh anggota departemen.
Dalam departemen OSIS, pastinya ada banyak program-program kerja yang harus dilaksanakan. Maka, saya selalu memastikan agar semua program-program terorganisir dan terlaksana dengan baik.
Mengingat acara Kak Tasya yang cukup banyak, apakah Kak Tasya punya tips untuk membagi waktu?
Sejujurnya, membagi waktu adalah hal yang sangat penting bagi saya, terutama karena saya juga menjabat sebagai ketua kelas. Salah satu caranya adalah benar-benar fokus pada apa yang saya kerjakan saat itu juga. Contohnya, saat saya belajar saya usahakan tidak ada gangguan. Ketika saya mengerjakan masalah departemen, saya fokus pada departemen. Pada intinya, focus at one thing at a time.
Sekian interview kami dengan paralel Sinlui tahun ajaran 2020-2021, X MIPA semester genap. Kami berterimakasih atas kesempatan yang telah diberikan oleh kak Tasya.